Melewatkan akhir pekan bersama keluarga tercinta dengan menikmati suara percikan air sungai dan memandang ikan ikan berenang
bebas, sendau gurau bersama sang buah hati, sungguh menjadi godaan tersendiri.
Setelah menjalani kesibukan dan rutinitas, terasa lega menyempatkan waktu untuk datang ke kompleks wisata air Etasia di Tlatar, Boyolali. Salah satu obyek wisata favorit di kompleks tersebut adalah pekacehan (bermain air). Lokasi seluas hampir 1.000 meter persegi, disulap sedemikian rupa menjadi taman air yang menjanjikan kenangan masa kecil.
Sungai buatan sedalam 30 sentimeter atau di bawah lutut orang dewasa dengan panjang 50 meter, dihiasi berbagai jenis tanaman seperti bambu air, papirus, ditambah penataan batu kali yang seakan akan seperti berada di sungai di sebuah lereng gunung. Sungai buatan ini dialiri dari mata air Umbul Tlatar.
Konsep wisata keluarga pun terlihat jelas dari pondok-pondok makan yang tertata rapi di pinggir sungai kecil tersbeut. Sehingga, orangtua bisa beristirahat serta menikmati menu spesial gurame asam manis sembari mengawasi buah hati mereka yang sedeng keceh atau bermain air.
Untuk menambah keasliannya, pihak pengeloloa pun melepas ratusan ikan tawar dengan berbagai jenis ukuran ke sungai. Anak-anak pun disediakan jaring kecil untuk mencari ikan ikan kecil hewan lain misalnya bekicot atau kerang sungai. Suasana back to nature memang konsep yang ingin di tawarkan.
Hartanto selaku manajer Etasia, mengaku awalnya ingin menghadirkan lagi kenangan suka cita masa kecil saat bermain di sungai. Minimya sungai bersih pada saat ini membuat ide sungai buatan muncul dan diwujudkan.
"Konsep kembali ke alam atau back to nature adalah jiwanya, dan selain itu pakecehan sendiri diharapakan bisa mengenalkan kepada anak anak tentang pentingnya menjaga sungai tetap bersih dan sehingga menjadi tempat yang menyenangkan untuk bermain" kata Hartanto.
Hartanto menambahkan, pada saat musim liburan sekolah dan long weekend, pakecehan penuh dengan pengunjung. Tiket masuk sebesar Rp 5.000 sangat terjangkau bagi semua kalangan dan golongan. Retribusi lokasi wisata sebesar Rp 2.000 per orang dan tiket masuk yang murah, tidak menjadi alasan untuk meluangkan waktu berwisata air di Boyolali.
Lokasi seluas 7 ha ini pun berada di lereng Gunung Merbabu dengan ketinggian 350 meter di atas permukaan laut. Hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit hingga 1 jam dari kota Solo untuk datang ke Desa Tlatar, Boyolali ini.
Demikian juga dengan keluarga Ratri Andanasari yang datang bersama suami dan anak perempuannya. Ratri mengaku memilih lokasi ini karena ada sungai dan ikan yang banyak. Anaknya yang bernama Maria Gitarya Mahidhara (1,5) pun tampak senang melihat ikan yang bebas berenang kesana kemari.
"Suasananya lebih enak kalau tidak ramai, karena bisa menikmati lebih leluasa, namun memang setiap musim liburan sekolah atau libur panjang, tempat ini selalu penuh" kata Ratri.
Namun hal tersebut tidak mengurangi niat keluarga Ratri untuk berwisata bersama keluarga. Selain murah, lokasi ini tidak jauh dari tempat tinggalnya di Kartasura, Sukoharjo.
homepage:http://travel.kompas.com